Yogyakarta – Pancasila merupakan sebuah anugrah yang diberikan Allah SWT kepada negara Indonesia. Hadirnya pancasila menjadi sinergi antara agama dan negara. Disaat banyak negara yang gagal menyatukan antara Islam dengan demokrasi, humanisme, dan nasionalisme Indonesia memiliki pancasila yang dapat meramu itu semua menjadi sebuah pilar kebangsaan. Pancasila menjadi identitas yang melekat pada diri Indonesia.
Hal tersebut disampaika oleh Dr. KH. Hilmy Muhammad, MA. (MPR/DPD RI) dalam sambutan acara Sosialisasi 4 Pilar kebangsaan kepada puluhan mahasantri Ma’had Aly Krapyak Yogyakarta di Aula Komplek H Ali maksum krapyak, Kamis (11/03/2021). Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag. (Guru besar Tafsir UIN Sunan Kalijaga), Dr. Moh Tantowi, M.Ag. (ketua pusat studi pancasila dan bela negara) Hamid Qodir (lulusan Lebanon dan mantan ketua PCINU Lebanon).
“Meskipun Indonesia bukan negara Islam, Alhamdulillah kita dapat mengakomodir undang-undang zakat, wakaf, haji dan pesantren. Semua ini hasil diskusi dari legislator yang tidak semuanya beragama islam. Meski berbeda keyakinan, namun dapat mengerti satu sama lain. Itu semua berkat kita memiliki pancasila dan kita wajib mensyukurinya.” Ujar Gus Hilmy. Menurut Gus Hilmy, Sebagai santri kita harus dapat menjadi pewaris utama negeri ini, penerus cita-cita perjuangan para founding father NKRI dengan pancasila.
Sejalan dengan pesan Gus Hilmy, Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag. mengungkapkan bahwa sebagai mahasiswa/mahasantri memiliki tanggung jawab moral untuk merawat dan mengembangkan pancasila. karena tidak ada satupun sila pancasila yang bertentangan dengan ajaran agama islam. Nilai-nilai pancasila ini bisa ditransformasikan dari nilai rukun islam. dari sisi substansi Pancasila sudah sangat syar’i maka tidak diperlu lagi ditambahi dengan label NKRI “bersyari’ah”.
Sementara, Dr. Moh Tantowi, M.Ag. mengatakan dari dahulu santri tidak memiliki persoalan dialektika antara agama dengan negara. santri merupakan manusia yang sangat pancasilais. Berdasarkan ciri pelajar pancasila menurut kemendikbud yakni Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis, dan Mandiri. Santri memiliki semua elemen tersebut. Dalam lingkup santri sudah sangat kental dengan kebhinekaan, karena datang dari berbagai daerah dan latar belakang. “tidak ada kamus dikalanga santri menolak pancasila. Pancasila adalah kita, sehingga ketika kita menolak Pancasila maka kita menolak diri kita sendiri.” Pungkasnya. (HH)
- Buletin LSQ Ar-Rohmah Edisi : 1 - November 20, 2022
- MUI BERKHIDMAT, “Prosesi Ramah Tamah Tamah & Serah Terima Da’i/ Da’iyyah dari MUI Pusat kepada MUI Provinsi Papua Barat”. - November 1, 2022
- Maqashid di Balik Perayaan Maulid Nabi Saw - November 1, 2022